RSS

WISATA PASURUAN (3): Eksotisme Desa Wisata di Purwosari

Purwosari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Memiliki jumlah desa sebanyak 14 desa, yaitu Desa Bakalan, Cendono, Karangrejo, Kayoman, Kertosari, Martopuro, Pager, Pucang Sari, Purwosari, Sekarmojo, Sukodermo, Sumberrejo, Sumbersuko, Tejowangi dan satu Kelurahan, yaitu Sengonagung. Merupakan kecamatan yang berada di antara perlintasan dari arah surabaya (berbatasan dengan Kecamatan Sukorejo), arah Malang (berbatasan dengan Kecamatan Purwodadi) dan perlintasan arah Kota Pasuruan (berbatasan dengan Kecamatan Wonorejo).

Dari tiga perlintasan tersebut, menjadikan Kecamatan Purwosari menjadi wilayah yang ramai dari hiruk pikuk kendaraan dan arus modernisasi. Perkembangan dalam bidang pembangunan, pendidikan dan kemajuan teknologi juga kian pesat. Hal ini ditandai dengan merebaknya pola pembangunan yang hampir di segala bidang, seperti industrialisasi, pusat bisnis, sekolah-sekolah dan bahkan Perguruan Tinggi.

Tawaran pesona eksotisme wisata yang dimiliki Kecamatan Purwosari lebih di dominasi dalam pola pengembangan melalui Desa (wisata), adapun peluang berwisata di kecamatan ini adalah sebagai berikut:

DESA WISATA KERTOSARI
1. Baung camp

Taman Wisata Alam [TWA] Gunung Baung terletak di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur. Kawasan seluas 195,5 hektar ini ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 657/Kpts/Um/9/1980 tanggal 11 September 1980. Dasar penunjukkan kawasan ini sebagai taman wisata alam, karena Gunung Baung yang berdampingan dengan Kebun Raya Purwodadi ini mempunyai keanekaragaman hayati dan keindahan alam.

Sebagai pusat pendidikan konservasi SDA hayati dan ekosistem, kawasan ini mulai dikembangkan berbagai sarana dan prasarana untuk beberapa aktifitas seperti; pendidikan SDA, konservasi lingkungan hidup, inventarisasi flora dan fauna, praktek teknologi ramah lingkungan, pendidikan lingkungan, kegiatan wisata petualangan, serta wahana kegiatan alam terbuka.

2. Cross country biking
Cross country biking, di kawasan ini, membela hutan sisi utara barat yang masih alami dan padat. Ada 2 grade yang telah tersedia. Masing-masing grade mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda, tetapi sangat menantang. Durasi masing-masing grade 2 - 2.5 jam. Bersepeda di hutan dengan kondisi yang alami sambil menikmati pemandangan hutan, sawah, gunung, sangat menarik.


3. Budidaya Flora Fauna
Program budidaya fauna yang dikembangkan di kawasan TWA Gunung Baung antara lain; budidaya tokek, budidaya ular, budidaya kijang, budidaya kumbang, dan budidaya kupu-kupu, yang bertujuan untuk kepentingan pembelajaran tentang pemanfaatan lestari dan pemberdayaan masyarakat desa penyangga hutan agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan berbasis pada hutan, yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa memiliki. Selain itu kawasan budidaya fauna ini juga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi rehabilitasi bagi hewan endemik sitaan sebelum dikembalikan ke habitat aslinya.

Budidaya Flora Fauna ini merupakan percontohan usaha ekonomi kehutanan yang sepenuhnya dilakukan oleh Masyarakat Sekitar Hutan yang berpola Bapak Angkat. Bapak Angkat membantu Modal, Manajemen, Teknologi, dan Pasar.

Selain itu juga ada program pembinaan jenis langka dan endemik melalui proses identifikasi jenis dan populasi flora dan fauna, penangkaran satwa, dan penambahan populasi yang dilindungi. Aktifitas ini juga akan ditunjang dengan pemantauan daya dukung non-hayati berupa pemantauan iklim dan cuaca, serta pemantauan dan pemanfaatan aliran sungai.

4. Outbound Training
TWA Gunung Baung juga menyediakan sarana Outbound Training lengkap dengan segala fasilitasnya, seperti; materi pelatihan, simulasi permainan, instruktur/pemandu, peralatan, akomodasi, dan sebagainya. Materi dasar Outbound dan simulasi permainan biasanya berkisar tentang kepemimpinan [leadership], kerjasama [teamwork] dan pemecahan masalah [problem solving].

Pelatihan Outbound ini dikemas dalam berbagai format sesuai dengan kebutuhan materi dan durasi pelatihan untuk semua kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, komunitas hingga instansi. Di samping untuk group, di kawasan ini juga disediakan individual outbound.

Kegiatan ini di dukung oleh para fasilitator yang berpengalaman, dan beberapa fasilitator inti telah bersertifikat. Di samping itu safety peralatan menjadi prioritas utama dalam pengoperasian kegiatan ini

5. Flying Fox dan Wall Climbing
Fasilitas permainan Flying Fox ini diletakkan di dekat kawasan hunian, atau sekitar camping ground agar bisa dimanfaatkan oleh pengunjung di sela-sela kegiatannya yang lain. Selain menjadi sarana hiburan yang menarik, wahana ini juga mengandung unsur tantangan dan petualangan yang seru.

Wahana Flying Fox ini dilengkapi dengan peralatan yang aman dan memadai, serta dipandu oleh instruktur yang berpengalaman.

Fasiltas ini terintegrasi dengan fasilitas wall climbing.

6. Embung Minum Satwa Liar
TWA Gunung Baung sebagai Kawasan Konservasi, juga dilakukan kegiatan Pembangunan Embung Minum Satwa Liar, yang bertujuan membangun SUMBER MINUM bagi kehidupan satwa-satwa yang ada di Kawasan Konservasi tersebut.

Selain pemanfaatan untuk satwa liar, keberadaan embung digunakan sebagai saluran irigasi petani, arena wisata memancing dan berbagai macam kegiatan wisata air lainnya.

7. Bumi Perkemahan
Area Desa Wisata Kertosari juga di lengkapi dengan "Bumi Perkemahan". Pengunjung dapat akan dimanjakan dengan nuansa desa dan pegunungan serta rerimbunan yang hijau serta asri. Ada dua tempat yang di khususkan untuk area perkemahan, yaitu Randuwana dan Bukit Mentari.

Di lokasi Randuwana dilengkapi pula dengan balai pelatihan, dan berbagai macam training outbound.

8. Fun Rafting dan River Board
Fun Rafting dan River Board bisa jadi alternatif kegiatan yang mengasyikkan di sungai. Aktifitas seru ini menggunakan perahu karet yang dilengkapi dengan peralatan standard seperti helm, dayung dan pelampung [life jacket]. Setiap kelompok pengunjung mulai dari kategori anak-anak hingga dewasa akan didampingi oleh guide yang berpengalaman. Untuk itu batuan sungai dimodifikasi menjadi lintasan track fun-rafting dengan tingkatan [grade] yang aman serta menyenangkan. Selama pengarungan, pengunjung dapat menyaksikan gemericik air sungai yang jernih, jembatan tradisional, jajaran tebing, tanaman langka, pohon tempat bertenggernya kelelawar besar, hingga pesona air terjun.

Untuk sementara info lebih lengkap: Desa Wisata Kertosari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

mas numpang nanya kira" tau gk tempat yg membudidayakan ulat di daerah pasuruan?

Posting Komentar