RSS

BERORGANISASI; Upaya Menapaki Tangga Kedewasaan Kita

Berorganisasi, Bikin Cerdas dan Berguna
Saat anak memiliki kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) di sekolah, terlibat dalam organisasi siswa atau berkegiatan di luar rumah, ini pertanda positif bagi pengembangan dirinya. Sebagai guru atau orangtua, tugasnya adalah memberikan dukungan.

Pakar Pendidikan, Prof Dr Arief Rachman MPd, menyarankan sebaiknya anak mulai dilibatkan dalam kegiatan kolektif sejak usia TK. Anak yang berorganisasi sejak kecil memiliki kepribadian lebih efektif dan efisien. Anak juga akan tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berguna, bukan sekadar pintar di sekolah.

"Anak mulai TK perlu terlibat dalam kegiatan bersifat hobi, kegiatan yang sifatnya kolektif. Bisa berupa drama, menari, pentas musik, menggambar, sesuatu yang digemari dan menjadi talentanya. Libatkan anak dalam berbagai festival, bukan kompetisi. Bebaskan mereka menampilkan dirinya dengan pendekatan heterogenitas, bukan homogen. Lalu, berikan apresiasi atas keberagaman ini. Kompetisi cenderung menggunakan pendekatan standar seragam, sementara anak akan lebih berkembang positif jika sejak kecil diajarkan untuk berbaur dalam keberagaman," jelas Arief kepada Kompas.com di Jakarta, pekan lalu.

Aktivitas beragam yang dijalankan anak sejak belia sangat memengaruhi tumbuh kembangnya. Hal itu terutama terhadap pembentukan kepribadian dan jiwa kepemimpinan.

Sebaliknya, kata Arief, membatasi anak berorganisasi atau beraktivitas di luar sekolah hanya akan meciptakan generasi pintar namun tidak berguna.

Manfaat Berorganisasi
Arief mengatakan, kegiatan berorganisasi memiliki sejumlah dampak positif bagi diri anak maupun kemampuan sosialnya. Manfaat personal yang didapatkan anak di antaranya adalah memiliki potret diri positif. Artinya, anak memiliki persepsi yang baik atas dirinya, lebih kreatif, lebih berani, serta memiliki kemampuan mencipta.

Potret diri positif dalam diri anak berdampak pada penghargaan atas diri yang lebih tinggi. Dengan berorganisasi, lanjut dia, anak juga belajar mengenai kepemimpinan.

"Generasi global memiliki kepemimpinan dalam dirinya. Kepemimpinan dalam diri anak membantunya mengendalikan diri, memiliki keberanian, dan mampu berkomunikasi dengan orang lain," lanjutnya.


*Sumber: Kompas


Tahu, Kenapa Anak Wajib Berorganisasi?

Pakar Pendidikan Prof Arief Rachman mengatakan, dengan berorganisasi anak juga belajar mengenai kepemimpinan. Terkait dengan kepemimpinan, Arief menegaskan, anak wajib berorganisasi.

"Generasi global memiliki kepemimpinan dalam dirinya. Kepemimpinan dalam diri anak membantunya mengendalikan diri, memiliki keberanian dan mampu berkomunikasi dengan orang lain." lanjut Arief saat ditemui Kompas.com, pekan lalu.

Dalam organisasi, anak belajar memimpin dirinya dengan kebiasaan mengatur diri. Karena di organisasi, anak mendapatkan tugas yang harus diselesaikannya dengan baik. Anak juga dipicu untuk kreatif menciptakan program, dan menjalankan program tersebut sesuai sasaran dan tujuan.

"Kebiasaan dalam berorganisasi inilah yang membentuk karakter kepemimpinan dalam diri anak. Anak tumbuh menjadi pribadi kreatif dan memenuhi kewajibannya dengan baik," jelas Arief.

Kegiatan anak di luar belajar formal juga melatih inisiatif. Anak yang melibatkan dirinya dalam organisasi, akan berusaha menjadi pribadi yang berguna. Inilah sebabnya, anak menjadi pribadi yang berinisiatif tinggi karena ia merasa diperlukan oleh organisasinya.

Anak yang berorganisasi juga cenderung lebih obyektif dalam menilai sesuatu. Ia terbiasa dengan perbedaan dan lebih mudah menerimanya. Anak juga lebih mudah menerima konflik yang biasa terjadi dalam organisasi.

Yang juga penting adalah, anak belajar menumbuhkan kepercayaan terhadap orang lain. Mental positif inilah yang membentuk karakter anak lebih positif.

Dampak
Arief mengatakan, dampak berorganisasi pada anak tak menonjol saat itu, namun akan terpatri dalam dirinya hingga kelak dewasa. Menurutnya, pribadi seperti ini lebih mampu bertahan dalam kehidupan yang kompleks saat anak telah dewasa, yaitu sebagai individu maupun profesional di bidangnya.

"Kebiasaan berorganisasi sejak kecil menjadi modal penting bagi anak untuk terjun di ranah publik kemudian hari, karena berorganisasi seringkali menuntut seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugas dalam waktu dan tenaga terbatas," ujar Arief.

Kebiasaan melakukan tugas secara efektif dan efisien, lanjut Arief, terbentuk dalam diri anak saat berorganisasi. Keterampilan seperti ini jelas akan berguna di kemudian hari.

Namun, Arief menambahkan, berbagai manfaat positif berorganisasi itu bisa didapatkan oleh anak dengan syarat, anak harus terlibat aktif, berbaur, dan bergaul di organisasi dengan perasaan senang, bukan paksaan. Dengan begitu, anak bisa mengoptimalkan dirinya dan menuai manfaat atas pilihannya.

"Berikan dukungan kepada anak sedini mungkin untuk berorganisasi. Jika saat ini anak duduk di kursi SMP-SMA, masa ini justru penting dimanfaatkan anak untuk terlibat di organisasi. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih terampil. Beda hasilnya jika anak baru memulai berorganisasi sejak masa kuliah," kata Arief.


*Sumber: Kompas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar