RSS

Dilarang Ngutil di Swalayan!!

Allah itu, selain “misterius” dan Maha Indah, juga Maha Tidakbisa Ditipu. Maha Ahli Strategi!. Kalau kau hendak “mencuri” dari-Nya, Allah bisa menyita kembali darimu dengan segenap kehalusan skenario. Dengan jalan yang seribu persen tak masuk akal, tak terduga dan tak bisa diantisipasi—seperti ketika Ia memberi

Pegawai yang gemar mencuri waktu—ongkang-ongkang kaki di warung kopi saat jam ngantor—dirampas keberkahan gajinya oleh Allah. Kenaikan gaji tiap tahun, tunjangan ini-itu, asuransi begini-begitu, bahkan ketika pensiun dan cuti abadi berlibur ke pulau Barzah masih digaji oleh negara “atas jasa-jasanya terhadap bangsa”, ternyata tak bisa menyelamatkan seseorang dari kebingungan finansial.

Bapak-bapak terhormat yang fotonya dipampang di pohon beringin menjelang pemilu, atau yang fotonya kita jadikan alas lesehan ketika nongkrong di warung kopi Kaji Saepul, ahirnya wafat membusuk oleh kencing manis. Kuwalat rakyat. Karena, selain senang merekayasa angka pada proposal proyek, suka membebankan tanggungan hidup kepada negara, beliau-beliau juga suka tidur saat rapat. Capek sehabis meeting di puncak semalaman. Bapak-bapak itu juga suka usul bikin acara studi banding dengan anggaran dana naudzu billah min dzalik serta tak masuk akal waras. Suka bikin acara seremonial yang menunya bikin gula darah naik. Suka bikin “rapat” di hotel anu, dengan ice breaking atau break coffe menyantap ayam kampus setengah matang. Ahirnya, Alhamdulillah, eh, Inna lillahi, mereka tidak boleh lagi menyantap menu selain kentang, nasi jagung atau nasi putih nyel.

Perut, usus serta raga kita tidak didesain untuk bisa menyantap menu yang bukan-bukan. Maka kalau aspal, semen, kayu gelondongan serta tetesan keringat orang kita lahap pula, akibatnya bisa sangat fatal bagi kesehatan. Dan, Allah memiliki cara-cara unik untuk membuat bangkrut seseorang : Anak gadis hamil di luar nikah, istri dipinjam kolega, anak mirip debt collector, keluarga kerasan di rumah sakit, dipaksa bersedekah oleh seseorang yang menengadahkan celurit, serta jutaan cara lain yang hanya Allah yang tahu.

Kita yang bekerja keras secara halal pun, ternyata juga sering ngutil dari Allah. Memang benar kita tidak menelan gaji buta, menghisap sisa-sisa recehan uang proyek atau ngentit uang masjid, namun, kita ternyata masih menelan amplop titipan Allah yang seharusnya kita antar kepada orang –orang miskin, yatim, fakir dan para dlu’afa’

Allah telah menetapkan pajak retribusi dari setiap apa yang kita “miliki”. Seperti memarkir motor di trotoar depan warung kopi Cak Dul, kalau retribusi tidak dibayar pemilik lahan akan marah. Ban motor kita akan digembosi, bemper digores dengan uang logam, atau helm raib dari tangkai

Sering kali kita ingin kenyang secara instan dan tanpa berkeringat, tapi Allah selalu memilih cara yang lebih “cerdas” untuk merazia apa yang telah kita gelapkan. Allah memiliki CCTV bernama Raqib-Atid, jangan coba-coba mengklepto atau ngutil di swalayan!.


*Dari seorang sahabat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar